Henrikus Wawan Kurniawan menerapkan strategi pembelajaran Project Based Learning (PBL) dalam pengajaran, dengan fokus pada materi keberagaman SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan). Dalam proyek ini, siswa diajak untuk membuat model rumah adat dari berbagai daerah di Indonesia, yang merupakan representasi dari keragaman budaya dan tradisi yang ada.
Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar tentang bentuk dan fungsi rumah adat, tetapi juga memahami nilai-nilai yang terkandung dalam keberagaman SARA. Proyek ini mendorong siswa untuk bekerja sama, berkolaborasi, dan berkreasi, serta meningkatkan keterampilan kritis dan komunikasi mereka. Dengan pendekatan PBL, Henrikus berharap siswa dapat lebih menghargai perbedaan dan memahami pentingnya toleransi dalam kehidupan bermasyarakat.
Pembelajaran ini berlangsung selama 4 kali pertemuan dan diakhiri dengan presentasi kelompok